Minggu, 10 Februari 2013

WALIKOTA CUP MEDAN : Kisah dibalik Kegiatan

Banyak yang bertanya kepada saya, apakah alasan utama saya membantu Sdri. Ruri Prihatini Lubis dalam kaitannya dia dalam wewujudkan kompetisi Judo Piala Walikota (Walikota Cup). Di Kota Medan,  bulan Juni mendatang. Sebenarnya ada sih beberapa penjelasannya. Salah satunya mungkin sebagai berikut: 

PEMIKIRAN PERTAMA:

Bila kita melihat jauh kebelakang, Ruri Prihatini Lubis merupakan salah satu sosok pejudo berprestasi yang pada masa jayanya berjuang untuk mengibarkan Merah Putih melalui olahraga Judo. Bagi  saya yang sering menonton kejuaraan Judo, bahkan berpapasan dengan dia ketika saya baru saja mempelajari dasar-dasar Judo dan berkesempatan ikut dalam kompetisi di Padepokan Judo Indonesia (PJI), sebuah tempat yang dahulu sangat sakral bagi seorang pejudo pemula sekalipun. Ruri dan kawan-kawannya merupakan sosok pahlawan bagi pejudo usia muda. Entah, berapa lama Ia dan kawan-kawan seperjuangannya berlatih, berlatih dan terus berlatih hanya demi satu tujuan. Mengibarkan Sang Merah Putih ke puncak prestasi tertinggi.

Ruri Prihatini Lubis & Bpk. Bayu Fadhlan
Awal perkenalan saya secara resmi, bila tidak salah mengingat mungkin pada saat penyelenggaraan Kompetisi Judo Ganesa Cup di Kota Tangerang  (tahun 2009). Dimana, ia turut menurunkan pejudo binaannya di kegiatan tersebut.  Sebuah awal yang mungkin sangat kebetulan kalau menurut pemikiran saya. Barulah, semenjak kegiatan tersebut usai dilaksanakan, Ruri meminta bantuan saya dalam membuat kompetisi Judo di Kota Medan. Sebuah kompetisi resmi di Kota Medan yang akhirnya terselenggara kembali sejak beberapa tahun hilang dari program kegiatan resmi Pengprov PJSI Sumatera Utara.

Gayung pun bersambut, karena pada saat itu saya memang tidak memiliki jadwal penting yang harus dijalankan. Dengan komposisi 3 orang yaitu Saya, Bpk. Aji Kusmantri dan Endah Haryati (atlet Trisakti sekarang Ketua UKM Judo), kami pun bertolak ke Kota Medan. Sedikit kaget juga, ketika saya melihat kondisi yang ada. Selain kurangnya peserta, Ruri pun terlihat bekerja sendirian. Tapi alhamdulilah, berkat tekadnya (yang tidak pernah surut) ternyata Kegiatan dapat terselenggara dengan lancar tanpa kendala. Inilah pertama kali saya melihat seorang mantan juara Sea Games berjibaku seorang diri untuk tetap loyal terhadap perkembangan Judo. Suatu kondisi yang mungkin sudah sangat langka di Negeri ini. Tanpa pamrih dan semua dikerjakan dengan konsep nothing to lose. Sebuah ideologi yang juga saya anut dalam mengerjakan dan mengembangkan olahraga Judo.

PEMIKIRAN KEDUA:

Menunggu Gebrakan Mereka
Melihat jadwal kompetisi Judo di negeri ini, tampaknya masih sangat jauh bagi kita untuk mengikuti pola kompetisi Judo di luar negeri apalagi prestasi. Dimana, masih terdapat perubahan ataupun pembatalan kegiatan dari beberapa kegiatan yang sudah direncanakan. Saat ini, pengprov PJSI hanya berpedoman kepada kabar yang belum tentu akurat. Contohnya, kapankah kompetisi Judo Kartika Cup, Kapolri Cup atau bahkan seleksi nasional bergulir. Bandingkan dengan beberapa negara yang “Judo”nya sudah menjadi legenda. Sebut saja Jepang, Eropa, atau bahkan Singapura untuk contoh kongkret. Dimana, mereka telah mengagendakan Jadwal Kompetisi 1 tahun sebelumnya dan ajaibnya lagi selalu terselenggara tepat waktu (terkecuali ada kejadian darurat). Inilah sebenarnya konsep yang sedang saya coba terapkan untuk Trisakti open dan Ganesa Cup. Namun, kembali seperti tulisan saya diatas. tanpa adanya harmonisasi di tingkat PB. Kedua event saya pun terkena imbas secara tidak langsung. Dimana jadwal yang telah saya tetapkan jauh hari sebelumnya kembali mentah. Tidak ada seorangpun yang akan berani mengadakan kegiatan Judo berdekatan dengan Kejurnas (contoh waktu kejurnas Judo Mahasiswa). Pasalnya, semua Pengprov dan atlet Klub akan terfokus dan terkonsentrasi ke Kejurnas untuk mencari poin. Tidak akan ada yang berani mengirim atlet di kegiatan yang sangat berdekatan. Selain mencegah cidera, faktor finansial pengprov/klub sangat berperan juga disini. Itulah mengapa, saya menjadi ragu untuk menjalankan Trisakti Open dan Ganesa Cup. Sponsorship yang sudah terbina pun mundur perlahan. (karena keberadaan sponsor berarti Jumlah peserta harus signifikan dan kompetisi menjual produk mereka) Oleh karenanya, demi untuk mengatasi kekosongan jadwal inilah, saya pada akhirnya 100% mendukung Piala Walikota di Medan agar otak saya tetap kondusif dalam berpikir dan menghasilkan karya lainnya. Karena bila tidak, saya hanya menjadi sosok yang cuma mengikuti dalam arti tidak akan berkembang).

PEMIKIRAN KETIGA

Sudah saatnya bagi seluruh pejudo senior di Indonesia untuk mengambil alih pembinaan dan pemassalan kegiatan Judo di Tanah Air. Selain Ruri Prihatini Lubis saya pun sudah mencatat Suwarno Awaludin (keduanya bahkan kompak membuat Piala Walikota). Saya selalu terpacu untuk membantu kinerja mereka, meski tidak secara langsung namun saya sangat senang bisa turut berperan di kesuksesan mereka berdua. Saya juga sudah mendengar kabar bahwa seorang Krisna Bayu pun akhirnya terpanggil dan berinisiatif untuk memulai roda kompetisi ciptaannya. Sebuah pemikiran yang mungkin kedepannya bisa menjadi harapan baru bagi sosialisasi Judo di Indonesia. Siapakah selanjutnya, kota manakah berikutnya ! sebuah pertanyaan yang semakin mengaduk jiwa dan loyalitas seorang pejudo saat ini. Jangan lupakan juga, bahkan seorang calon bintang besar Indonesia pernah dididik menjadi seorang Pejudo. Johannes Taslim!!!. Siapa yang tidak mengenal seorang sosok yang selalu rendah hati, dan selalu santun kepada senior. Mungkin banyak yang lupa, tapi saya tidak.  Mentalitas seorang Johanes Taslim mungkin terdidik berkat pembinaan dan pelatihan di Olahraga Judo. Jadi, mengapa kita tidak teruskan. Masih banyak potensi pejudo junior yang bisa kita didik menjadi seperti Johanes Taslim berikutnya. Inilah alasan terakhir saya untuk mendukung Piala Walikota. Sudah menjadi kewajiban kita sebagai seorang Pejudo yang cinta Tanah Airnya untuk membentuk seorang Juara dari awal.  Karena bila bukan kita, SIAPA LAGI !!!!    



Tidak ada komentar:

Posting Komentar