Banyak
yang bertanya kepada saya, apakah alasan utama saya membantu Sdri. Ruri Prihatini
Lubis dalam kaitannya dia dalam wewujudkan kompetisi Judo Piala Walikota
(Walikota Cup). Di Kota Medan, bulan
Juni mendatang. Sebenarnya ada sih beberapa penjelasannya. Salah satunya
mungkin sebagai berikut:
PEMIKIRAN
PERTAMA:
Bila
kita melihat jauh kebelakang, Ruri Prihatini Lubis merupakan salah satu sosok pejudo
berprestasi yang pada masa jayanya berjuang untuk mengibarkan Merah Putih
melalui olahraga Judo. Bagi saya yang
sering menonton kejuaraan Judo, bahkan berpapasan dengan dia ketika saya baru
saja mempelajari dasar-dasar Judo dan berkesempatan ikut dalam kompetisi di Padepokan
Judo Indonesia (PJI), sebuah tempat yang dahulu sangat sakral bagi seorang
pejudo pemula sekalipun. Ruri dan kawan-kawannya merupakan sosok pahlawan bagi
pejudo usia muda. Entah, berapa lama Ia dan kawan-kawan seperjuangannya
berlatih, berlatih dan terus berlatih hanya demi satu tujuan. Mengibarkan Sang
Merah Putih ke puncak prestasi tertinggi.
Ruri Prihatini Lubis & Bpk. Bayu Fadhlan |
Gayung
pun bersambut, karena pada saat itu saya memang tidak memiliki jadwal penting
yang harus dijalankan. Dengan komposisi 3 orang yaitu Saya, Bpk. Aji Kusmantri
dan Endah Haryati (atlet Trisakti sekarang Ketua UKM Judo), kami pun bertolak
ke Kota Medan. Sedikit kaget juga, ketika saya melihat kondisi yang ada. Selain
kurangnya peserta, Ruri pun terlihat bekerja sendirian. Tapi alhamdulilah,
berkat tekadnya (yang tidak pernah surut) ternyata Kegiatan dapat terselenggara
dengan lancar tanpa kendala. Inilah pertama kali saya melihat seorang mantan
juara Sea Games berjibaku seorang diri untuk tetap loyal terhadap perkembangan
Judo. Suatu kondisi yang mungkin sudah sangat langka di Negeri ini. Tanpa pamrih
dan semua dikerjakan dengan konsep nothing to lose. Sebuah ideologi yang juga
saya anut dalam mengerjakan dan mengembangkan olahraga Judo.
PEMIKIRAN
KEDUA:
Menunggu Gebrakan Mereka |
PEMIKIRAN
KETIGA
Sudah
saatnya bagi seluruh pejudo senior di Indonesia untuk mengambil alih pembinaan
dan pemassalan kegiatan Judo di Tanah Air. Selain Ruri Prihatini Lubis saya pun
sudah mencatat Suwarno Awaludin (keduanya bahkan kompak membuat Piala
Walikota). Saya selalu terpacu untuk membantu kinerja mereka, meski tidak
secara langsung namun saya sangat senang bisa turut berperan di kesuksesan
mereka berdua. Saya juga sudah mendengar kabar bahwa seorang Krisna Bayu pun
akhirnya terpanggil dan berinisiatif untuk memulai roda kompetisi ciptaannya. Sebuah
pemikiran yang mungkin kedepannya bisa menjadi harapan baru bagi sosialisasi
Judo di Indonesia. Siapakah selanjutnya, kota manakah berikutnya ! sebuah
pertanyaan yang semakin mengaduk jiwa dan loyalitas seorang pejudo saat ini. Jangan
lupakan juga, bahkan seorang calon bintang besar Indonesia pernah dididik
menjadi seorang Pejudo. Johannes Taslim!!!. Siapa yang tidak mengenal seorang
sosok yang selalu rendah hati, dan selalu santun kepada senior. Mungkin banyak
yang lupa, tapi saya tidak. Mentalitas seorang
Johanes Taslim mungkin terdidik berkat pembinaan dan pelatihan di Olahraga Judo.
Jadi, mengapa kita tidak teruskan. Masih banyak potensi pejudo junior yang bisa
kita didik menjadi seperti Johanes Taslim berikutnya. Inilah alasan terakhir
saya untuk mendukung Piala Walikota. Sudah menjadi kewajiban kita sebagai
seorang Pejudo yang cinta Tanah Airnya untuk membentuk seorang Juara dari awal.
Karena bila bukan kita, SIAPA LAGI !!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar